Waktu itu, 30 Nov 2004, pas dines ke cirebon, gw diajak mampir ke Gedung Perundingan (Museum) Linggarjati. lokasi yang beradadikaki gunung Ciremai antara cirebon dan kuningan jawa barat ini merupakan tempat dilangsungkannya perundingan antara Indonesia dan Belanda pada tahun 1946. Di dalam bangunan tua seluas 800 m persegi ini tertata kursi2 dan meja2 yang konon dipake tuk perundingan dan diorama perundingan yang dibuat tahun 1986. Delegasi yang waktu itu hadir antara lain Perdana Menteri Sutan Sjarir, Mr Susanto Tirtoprodjo, Dr AK Gani, dan Mr Mohammad Roem dari Indonesia dan Dr Van Mook, Mr Van Pool, Dr F De Boer dan Prof Dr Shermerhorn dari Belanda.

Image Hosted by ImageShack.us

Sebelum diresmikan menjadi museum (1976), dulu bangunan ini pernah dijadikan hotel bernama Rustoord (1935), Hotel Hokay Ryokan (1942), Hotel Merdeka (1945) dan SD Negeri Linggarjati (1975). beneran sih, disana emang masih ada ruang2 yang berisi tempat tidur disertai kamar mandi yang berhasil bikin gw bergidik.

Mengutip dari wikipedia terjadinya perjanjian ini dimulai saat Lord Killearn dari Inggris dikirim ke Indonesia pada bulan Agustus 1946 tuk menyelesaikan perundingan antara Indonesia dan Belanda. perundingan tsb diadakan pada tanggal 7 oktober 1946 dengan isi persetujuan gencatan senjata dan kesepakatan tuk lanjut ke perundingan selanjutnya, yaitu perundingan di Linggarjati.

Image Hosted by ImageShack.us

Perundingan Linggarjati dimulai pada tanggal 11 November 1946 dengan rumusan antara lain pengakuan pemerintah Belanda terhadap kekuasaan de facto pemerintah RI atas Jawa, Madura dan Sumatera.

Dari naskah yang ditandatangani pada tanggal 15 November 1946 itu pula pemerintah Belanda dan Indonesia sepakat tuk menyelenggarakan berdirinya Negara Indonesia Serikat yang meliputi wilayah Hindia Belanda antara lain: Republik Indonesia, Borneo dan Timur-Besar untuk kemudian bekerja sama membentuk Persekutuan Belanda-Indonesia yang terdiri dari Negeri Belanda, Hindia Belanda, Suriname dan Curacao. Persekutuan Belanda Indonesia tsb diharapkan terbentuk sebelum tanggal 1 Januari 1949. Setelah persekutuan itu terbentuk, Pemerintaan Belanda berkomitmen untuk memasukkan Negara Indonesia Serikat menjadi anggota PBB. (Hm… knp gw baru tau skr ya? dulu2 pas pelajaran sejarah gw kemana aja ya, hehehe…)